" Selamat Datang di Mr HB Electronic service, mohon maaf jika komentar anda kurang mendapat tanggapan, karena sesuatu dan lain hal, kami tidak bisa online 24 jam. Terima kasih atas kunjungan nya " *** Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat. (HR. Ar-Rabii’) *** Manusia pada hakikatnya mati kecuali orang yang berilmu. Orang yang berilmu pada hakikatnya tidur kecuali yang mau mengamalkan ilmunya. Dan orang yang mengamalkan ilmunya banyak yang tertipu kecuali orang yang ikhlas ( Imam al Gazali) *** Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud) *** Saling berlaku jujur lah dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya dari pada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na’im) *** Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi) ***

Saturday, December 4, 2010

Mengatasi " Tidak Ada Sinyal " Pada Antena Parabola Digital FTA


 Antena Parabola Digital FTA adalah sebuah perangkat penerima siaran TV dan Radio yang di pancar kan melalui satelit secara Free To Air, dengan perangkat ini penerimaan sinyal Televisi tidak terpengaruh lagi dengan lingkungan sekitarnya seperti pohon, gunung dan lain sebagainya.



Kelebihan lainnya yang dapat kita nikmati dengan salah satu perangkat digital ini adalah  kualitas gambar dan suara yang dihasilkannya, bagaimana pun bagusnya gambar dan suara yang di hasilkan oleh antena analog ( antena UHF dan VHF ) tetap tidak bisa membandingi kualitas gambar dan suara Antena Parabola Digital. Bahkan saat ini sudah ada perangkat Antena Parabola Digital yang mampu menerima siaran HDTV ( high-definition television )

Umum nya Antena Parabola Digital FTA terdiri dari 4 bagian utama yaitu :
1. SOLID DISH Parabola
2. LNB ( Low Noise Block converter ).
3. DiSCq ( Digital Satellite Equipment Control ).
4. Receiver DVB ( Digital Video Broadcasting ) FTA ( Free To Air ).



Karena ke empat bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling berkaitan, maka bila salah satu diantaranya mengalami kerusakan maka proses penerimaan sinyal akan mengalami gangguan atau bahkan tidak dapat menerima sinyal sama sekali.

Berikut ini pengalaman penulis dalam mengatasi " Tidak ada sinyal " pada antena parabola digital FTA dan juga cara memperbaikinya :


    Gambar .  01     

Semua saluran yang ada pada daftar siaran Televisi dan Radio kehilangan sinyal, baik intensitas atau pun kualitas. Pada layar Televisi tampil pesan " tidak ada sinyal " dan bila tombol Info pada remote control ditekan, muncul tampilan seperti pada gambar 01, di sini terlihat jelas persentase  Intensitas dan Kualitas sinyal terbaca dengan angka 0 Persen.

Sebelum memeriksa perangkat luar, cek terlebih dahulu koneksi kabel dengan Receiver FTA dan pastikan sudah terpasang dengan benar.




Jika oke dan tidak ada kesalahan, pemeriksaan dilanjutkan ke perangkat luar dan tentu saja antena harus di jungkir balik ( Gambar 02 - Kiri ) untuk memudahkan pemeriksaan.

     Gambar. 02   

 Agar posisi antena tidak berubah pada saat di jungkir balik, sebaiknya mur penyangga bagian atas saja yang dilepas, letak mur tersebut ada pada ujung atas baut penyangga Solid Dish seperti yang ditunjuk panah merah pada gambar 02 - kanan dalam lingkaran putih.

Sebagai langkah awal, terlebih dahulu periksa kondisi kabel yang menghubungkan DiSCq dengan Receiver. Lepaskan kedua ujung kabel yang terpasang pada DiSCq dan Receiver. Periksa kabel secara teliti jengkal demi jengkal  dan pastikan tidak ada bagian yang ter lewatkan. Bila ditemukan ada bagian yang terluka, kemungkinan besar kabel tersebut sudah keropos dan putus salah satu / kedua jalur nya akibat air hujan yang masuk ke dalamnya melalui bagian yang terluka tersebut. Untuk memastikan nya, lakukan pengetesan kabel dengan menggunakan Multi-meter dalam posisi Ohm meter X1. Bila hasil pengetesan membuktikan ter putusnya salah satu / kedua jalur kabel, sebaiknya diganti dengan yang baru ( mencari dan menyambung jalur kabel yang putus sangat tidak disarankan, ke depannya tindakan seperti ini dapat berakibat buruk pada receiver ).

Sampai di sini belum berhasil meningkatkan Intensitas sinyal ?  lanjutkan pemeriksaan kebagian  berikutnya ! Pasang kembali salah satu ujung kabel pada Receiver, sedangkan ujung kabel yang lainnya pasang langsung ke bagian Output pada salah satu  LNB dan tanpa melalui DiSCq. kalau dengan cara ini persentase Intensitas bisa bergerak naik dan menunjukkan angka tertentu, maka ada kemungkinan DiSCq sudah dalam kondisi rusak.


   Gambar. 03 bagian dalam DiSCq yang Rusak  

Agar lebih meyakinkan, pindahkan kabel ke Output LNB yang satunya lagi. Apabila hasilnya tetap sama, maka sudah positif DiSCq mengalami kerusakan.

Umumnya faktor yang menjadi penyebab kerusakan dari sebuah DiSCq adalah merembes nya air hujan ke dalam kabinet nya, sehingga terjadi hubungan pendek antar komponen elektronik yang ada dalam kabinet tersebut. Adapun faktor lain yang menjadi penyebabnya adalah terjadinya hubungan pendek antara kedua jalur kabel yang menjadi penghubung LNB dengan DiSCq, dan kejadian tersebut terjadi pada saat DiSCq terhubung dengan Receiver yang sedang aktif.

Setelah semua tahap pemeriksaan di atas sudah dilakukan, tapi belum berhasil juga mengatasi permasalahan.  Jangan putus asa, masih ada satu tahap pemeriksaan lagi yang bisa dilakukan.

Pada tahap pemeriksaan sebelumnya tersisa satu bagian lagi yang belum di periksa kondisi nya, yaitu LNB. Karena ini bagian terakhir yang belum diperiksa, tentu saja kecurigaan kita akan tertuju pada bagian tersebut. Masuk akal memang, tapi berdasarkan pengalaman kami di lapangan, hal tersebut tidaklah selalu terbukti kebenarannya. Terkadang LNB sudah diganti dengan yang baru, ternyata intensitas sinyal tetap saja belum bisa menujukan perubahan ( tetap 0 Persen ). Setelah di lakukan  pemeriksaan secara lebih teliti, ternyata bagian yang mengalami kerusakan adalah Receiver. Maka dari itu sebelum mengambil keputusan untuk membeli satu set LNB yang baru, ada baiknya di periksa terlebih dahulu bagian Receiver tersebut. Dalam hal ini pengujian dilakukan untuk mengetahui kemampuan Receiver memberikan tegangan kepada LNB.

Caranya ?  Tidak terlalu sulit, ikuti saja langka demi langkah berikut ini  :
  • Pertama, pastikan Receiver dalam keadaan Off.
  • Siapkan sepotong kabel yang sama jenisnya dengan kabel penghubung Receiver dengan DiSCq, usahakan ukurannya jangan terlalu panjang  ( kira-kira satu jengkal saja ). 
  • Lepaskan ujung kabel yang terpasang pada Receiver, sedangkan ujung kabel yang terpasang pada LNB jangan dilepas.
  • Pasang salah satu ujung potongan kabel yang sudah kita siapkan pada Receiver, sementara ujung yang lainnya di sambungan kan ke ujung kabel yang sudah kita lepaskan tadi, pastikan jalur Positif yang berupa kawat tunggal salah satu ujung kabel tersambung dengan jalur positif pada ujung kabel yang lainnya. Demikian juga dengan jalur Negatif yang berupa kawat serabut, jangan sampai terbalik pemasangan nya. serta usahakan sambungan tersebut tidak mengalami hubungan singkat selama proses pengujian berlangsung.
  • Siapkan sebuah Multi-Tester dengan posisi DCV - 50.
  • Tempel kan kabel Positif Multi-Tester pada jalur Positif sambungan kabel yang telah kita buat tadi, demikian pula dengan kabel Negatif Multi-Tester ditempel kan juga pada jalur Negatif sambungan kabel tersebut.
  • Hidupkan Receiver, pilih salah satu saluran Televisi yang menggunakan polaritas Horizontal pada daftar siaran Televisi  ( misalnya RCTI ) dan amati pergerakan jarum Multi-Tester. Dalam kondisi normal seharusnya jarum Multi-Tester bergerak dan berhenti pada skala 18 Volt. Namun bila pergerakan jarum berhenti di bawah skala 18 Volt ( 10 Volt misalnya ) atau bahkan tidak bergerak sama sekali, hampir dapat dipastikan Receiver sudah tidak mampu lagi menyalurkan tegangan kepada LNB dan sudah tiba saatnya untuk diganti. Supaya hasil pengujian tidak meragukan, Matikan Receiver kemudian lepaskan sambungan kabel yang terhubung dengan LNB, sedangkan kedua kabel Multi-Tester jangan dilepaskan. Hidupkan kembali Receiver, kalau ternyata jarum Multi-Tester kembali menunjuk skala 18 Volt, sudah tidak meragukan lagi kalau Receiver memang sudah tidak dapat digunakan lagi.
  •  Kalau pada saat kabel dari LNB belum dilepaskan dari sambungan jarum Multi-Tester berhenti pada skala 18 Volt, ini berarti kondisi Receiver masih dalam keadaan normal dan kecurigaan kita pada LNB terbukti kebenarannya.
Catatan :
  1.  Untuk pengujian yang menggunakan saluran Televisi dengan polaritas Vertikal ( Indosiar misalnya ) kondisi normal ditandai dengan berhentinya pergerakan jarum Multi-Tester pada skala 13 Volt.
  2. Sekali lagi, pada saat proses pengujian berlangsung  jangan sampai sambungan kabel mengalami hubungan pendek. Sebab bila hal yang demikian terjadi secara berulang-ulang, kondisi Receiver yang belum diketahui keadaannya, benar-benar akan mengalami kerusakan.
  3. Sebaiknya pada saat melepas dan menyumbangkan kabel pada bagian mana pun, matikan Receiver terlebih dahulu.

    Demikian, semoga bermanfaat !    

    Saturday, June 19, 2010

    Default Setting TV SHARP Wonder 51W200

       SHARP 4 V03. 4       IC : TDA 9381 / IX 3410 CEN 7  

    AGC : 14.  V - LINE : 35.  V - AMP : 29.  V - CENT : 29.
    H - CENT : 32.  H - ZIZE : 32.  EW // : 32.  PARA : 32.
    TERAPE : 32.  HB : 32.  S - COR : 8.

    DRI -RS : 32.   DRI -GS : 33.  DRI -BS : 59.  DRI -RC : 25.
    DRI -GC : 23.  DRI -BC : 31.  DRI -RW : 32.  DRI -GW : 33.
    DRI -BW : 42.

    SUB-VOL : 60.  SUB-CON : 63.  SUB-BRI : 30.  SUB-COL : 22.  SUB-TINT : 28.
    SUB-SHP : 20.

    HTL-VOL : 38.  HTL-PRG : 255.  BB-CON : 10.  RGB : 15.
    CUT-R : 18.  CUT-G : 18.  CDL : 2.

    DL-PT : 12.  DL-ST : 15.  DL-3T : 12.  DL-4T : 12.  DL-TV : 12.
    DL-PA : 12.  DL-SA : 15.  DL-3A : 12.  DL-4A : 12. DL-AV : 12.

    COL-OP : 8.  COL-OS : 8.  COL-O3 : 4.
    COL-O4 : 4.  

    SHP-OP : 8.  SHP-OS : 4.  SHP-03 : 12.
    SHP-04 : 0.

    BM-ON : 0.  BM-EFF : 3.

    AGC-ON : 1.  AGC-ADJ : 3.  AGC-N : 0.

    GAIN-N : 0.  FM-LV : 15.  IGR-LV : 18.  BG-NLV: 19.
    I-NLV : 15.  DK-NLV : 15.

    LOW-ERR : 35.  UP-ERR : 70.

    IGR-STR : 6. VSD : 0.  BKS : 1.  AVL : 1.  FFI : 0.
    EVG : 1.  EHT : 1.  OSO : 0.  ACL : 9.  FCO : 0.

    S - M : 0.  S - DK : 1.  S - I : 0.  S - BG : 1.

    P-SECAM : 1.  F - N358 : 0.  F - N443 : 1.  F - SECAM : 1.

    VMI : 1.  VMC : 1.  HTL : 0.  BTSC : 0.  AV : 1.  FMSW : 0.
    SMO : 1.  SM1 : 0.

    THA : 0.  ARA : 1.  MAL : 1.  CHI : 0.  FRE : 0.  RUS : 0.

    FSL : 0.  HP2 : 0.   AGC0 : 1.  AGC1 : 0.

    FOA-FE : 0.  FOB-FE : 0.  FOA-AV : 1.  FOA-AV : 1.

    TXT : 0.  TXT-WE : 0. TXT-EURO : 0.  IF-38.O : 0.  CP : 0.

    AN5890 : 1.  AN5891 : 1.  AN7396 : 0.

    IGR : 0.  GAME : 0.  BIL : 0.  LED-F : 0.  MSA : 0.  
    NDF : 0. A2 : 0.

    Friday, June 11, 2010

    Mati Total pada Televisi SHARP WONDER atau yang sejenis

    Televisi mati total .... ? itu sih gampang. Paling IC / TR Regulatornya yang jebol, bonus nya  sekring atau resistor batu yang putus. Kecil bos .... !

    Eit .... ! tunggu dulu, ini TV SHARP  tuan,  bisa saja gejala mati total tersebut adalah bagian dari sistem proteksi nya yang sangat canggih.

    Umumnya, sistem proteksi pada TV SHARP menggunakan lampu STANDBY nya sebagai indikasi terjadinya gangguan pada sistem firmware atau pun kerusakan pada komponennya. Tetapi bila gangguan yang dialaminya sangat serius dan bisa berakibat fatal, sistem proteksi pada TV SHARP tersebut akan memutuskan seluruh aliran tegangan, dan mematikan TV secara total.

    Berdasarkan pengalaman penulis. Berikut langkah-langkah yang ditempuh untuk mengetahui apa yang menyebabkan TV SHARP WONDER atau yang sejenis mati secara total.

       1. 

    Cek kabel yang menghubungkan TV dengan Setop kontak, hal ini jangan dianggap sepele, apalagi kalau steker pada kabel tersebut sudah diganti dengan steker yang bisa dibongkar pasang. Pernah dialami penulis  saat memperbaiki TV yang mati total, semua komponen pada rangkaian regolatur sudah diperiksa tapi tidak satu pun ditemukan adanya komponen yang rusak. Setelah  kabel listriknya di cabut dari PCB TV dan dicek Tegangan nya, ternyata penyebabnya hanya gara-gara  terlepas nya salah satu kabel pada steker bongkar pasang tersebut.


      2.   

    Periksa sekring ( F 701 ) kalau putus, periksa  IC 701 ( STR F 6654 ) . Blia F 701 putus  ada kemungkinan IC tersebut jebol, ganti dahulu dengan yang baru.

    Bila ternyata TV hidup, tapi  terjadi penyempitan pada sisi kiri dan kanan layar, disertai gambar yang bergoyang ketika volume suaranya di keraskan. Periksa R 710 dan R 711 ( keduanya berukuran 0,33 Ohm /  1 Watt  ) , mungkin salah satu diantaranya  ada yang putus. Karena kedua resistor ini di pasang secara paralel, maka sebaiknya dilepas dahulu sebelum di periksa.



      3.    

    Setelah IC 701 diganti, tapi masih belum ada tanda-tanda kehidupan. Ukur hambatan R 723 ( 680 k Ohm ), kalau putus ganti dengan yang baru.




      4. 

    Masih belum mau hidup juga ... ? sekarang periksa Dioda Zener D 710 dan D 716, kedua dioda ini biasanya Short juga bila IC 701 jebol. Jika D 710 dan D716 tidak apa-apa, periksa kondisi Q 710 ( C 4517 ).


    Sebenarnya masih banyak lagi bagian Regulator yang perlu di telusuri , guna melacak keberadaan komponen yang berma salah. Tapi kita batasi saja sampai di sini dulu ( Karena terbatasnya tempat dan  juga keterbatasan Ilmu ),  kita anggap saja bukan rangkaian Regulator yang menjadi penyebab mati total nya TV.

    Sebelum pemeriksaan di lanjutkan pada bagian lainnya, kita rapi kan dahulu rangkaian Regulator yang sudah kita acak acak tadi. Kalau ada komponen yang dilepas, sebaiknya di pasang kembali seperti semula.


      5. 

     Sekarang kita beralih ke bagian lainnya, coba lepaskan D 762 dari papan PCB TV.

    Bila pada tahap ini ternyata TV bisa hidup, berarti IC 801 ( TDA 9381 - IX 3410 ) sudah tidak berfungsi lagi dengan baik. Bukan D 762 yang kita cabut tadi.


    Agar lebih yakin, tunggu beberapa saat. Biasanya setelah beberapa menit dihidupkan, TV akan mati Stanby dan hidup kembali dengan sendirinya. 
    Untuk melakukan penggantian, usahakan menggunakan IC yang sama tipe nya. Tapi bila mengalami kesulitan untuk mendapatkannya, bisa diganti dengan tipe TDA 9381 - IX 3412.


    Sebenarnya masih banyak hal yang dapat menyebabkan  TV SHARP mati secara total, tapi pengalaman penulis hanya sebatas itu saja. Bila pada langkah-langkah di atas sudah dicoba tapi tidak membuahkan hasil, jangan menyerah, asal tekun dan sabar pasti pada akhirnya anda temukan juga solusi nya.


     DEMIKIAN, SEMOGA ADA MANFAATNYA 

    Sunday, June 6, 2010

    Memperbaiki Laci VCD Jadul yang macet dengan menggunakan Benang Jahit

    Tidak bisa di pungkiri kalau pada jaman sekarang ini masih ada aja orang yang masih memelihara benda yang bernama Video Compact Disc ( VCD ), padahal masa kejayaannya sudah digantikan oleh DVD player. 

    Kita yang berprofesi sebagai Tukang service electronic terkadang malas-malasan juga melayani perbaikan benda seperti itu, ya ... selain suku cadang nya sudah mulai langka, biaya yang diperlukan untuk perbaikannya pun kadang lebih mahal dari harga sebuah DVD player.

    tapi sudahlah ... Anggap saja benda tersebut sudah terlanjur ada di meja kerja kita, sementara sang pemilik terus menatap kita dengan tatapan yang penuh harap, dan ini artinya mau tidak mau kita harus memperbaikinya.


    Oke. Langsung saja pada pembahasan kita. Laci Tempat untuk meletakkan piringan VCD sebelum dimasukkan ke dalam VCD Player, seringkali gagal melaksanakan tugasnya dengan sempurna.
    Pada kondisi normal, setelah Tombol Open/Close di tekan dan laci tertarik masuk ke dalam VCD player, seharusnya gambar dan suara langsung muncul di Televisi yang sudah kita hubungkan dengan VCD player tersebut. Tapi karena gagal  hal tersebut tidak terjadi, bahkan  laci keluar kembali disertai suara motor Open/Closenya yang terus berdenging.
    Menurut pengalaman penulis, hal ini terjadi karena karet vanball yang menghubungkan sistem mekanik ke poling Motor Open / Close sudah kendor, sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.


    Permasalahan ini sebenarnya bisa diatasi hanya dengan mengganti Karet vanball dan poling motor Open / Close saja, mudah memang  kalau masih ada yang jual, tapi bagaimana kalau di wilayah kita benda seperti itu sudah langka atau bahkan sudah punah sama sekali ... ?
    Tenang .... ! ada cara lebih gampang dan tidak memerlukan banyak biaya, perhatikan gambar benda di bawah ini :


    Benang jahit .... ? ya, gulungan benang inilah yang akan membantu menyelesaikan pekerjaan kita kali ini, mencarinya pun tidak perlu ke toko electronik, cukup di warung sebelah rumah kita saja.

    Caranya ... ? tidak susah kok, begini :
    1. Lepaskan karet vanball.
    2. Copot Poling dari As Motor Open /Close.
    3. Lilit kan benang pada alur poling tempat karet vanball di kaitkan. Lilit kan Benang sampai memenuhi alur dan usahakan serapat mungkin.
    4. Pasang kembali Poling pada As Motor Open / Close.
    5. Pasang Karet vanball seperti semula.
    6. selesai, Silahkan dicoba dan lihat hasilnya.
     Catatan :
    1. Untuk memperlancar kerja sistem mekanik  yang akan dibebankan ke Motor Open / Close, sebaiknya semua bagian mekanik Open / close yang begesekan diberi bahan pelumas. bisa pakai pelumas apa aja oli, gemuk, bahkan termal paste pun bisa digunakan.
    2. Ujung benang yang telah dililitkan  ke Poling, sebaiknya di lem agar benang tidak ter urai saat poling berputar bolak-balik.

    Demikian, semoga bermammfat. Mohon saran dan kritiknya ... !


    Monday, May 31, 2010

    Mengatasi Anoda Cup Falyback Tramsfomer yang Menyembur

    Anoda Flyback Transformer yang menempel di sisi belakang CRT ( Catoda Ray Tube )TV atau Monitor Computer dilindungi oleh sebuah Cup yang terbuat dari karet, hal ini bertujuan agar tegangannya yang mencapai ratusan Kilo Volt  tidak menyembur kemana-mana. 



    Karena faktor usia atau debu yang menepel disekitarnya Anoda Cup sering mengalami kebocoran, hal ini ditandai dengan suara yang berdesis disertai dengan kilatan berwarna pink di bagian sisi Anoda Cup yang menempel pada CRT, pada kondisi yang parah suara desisan diselingi  letupan kecil serta kilatan yang makin membesar dan menyambar-nyambar. Anoda Cup dengan kadaan yang sudah demikian sebaiknya segera diperbaiki, sebab kalau tidak kondisinya akan semakin parah dan berpotensi merusak komponen elektronik yang ada pada TV/Monitor tersebut, bahkan CRT itu sendiri.

     Berikut beberapa hal yang dilakukan penulis untuk mengatasi Anoda Cup yang mengalami kebocoran :

    Lepaskan Anoda Cup dari CRT,

     Anoda Cup Sebelum dibersihkan 

     

    Kemudian bersihkan dengan menggunakan kain. Bagian CRT tempat Anoda Cup menempel juga dibesihkan.


      Anoda Cup dan CRT yang sudah dibersihkan  

    Siapkan Termal Paste, Bahan yang sering dioleskan pada Transistor atau IC sebelum di tempelkan pada lembaran pendingin.

      Termal Paste  



    Oleskan secara merata pada bagian dalam dari Anoda Cup

      Anoda Cup yang sudah diberi Termal Paste    
    Pasang kembali Anoda Cup ke CRT

       Anoda Cup  Di pasang seperti semula 



    Perlu diperhatikan sebelum melepaskan Anoda Cup dari CRT, pastikan tegangan yang tersisa pada Anoda sudah di netral kan dengan cara menyisipkan ujung obeng yang di sambung kan ke ground dengan seutas kabel.


    Cara seperti ini penulis lakukan untuk Anoda Cup yang kondisi nya belum parah, kalau pada sisi dalam Anoda Cup tersebut sudah terdapat guratan yang cukup dalam, sebaiknya diganti saja dengan Anoda  Cup dari Flyback yang rusak dengan syarat kondisi Anoda Cup masih bagus.
     




     

    Wednesday, May 19, 2010

    Daftar Kemampuan Kawat Email dilalui Arus Listrik

    1. DKE = 0,1 mm.  - KA = 0,016  s/d  0,024 Ampere.
    2. DKE = 0,2 mm.  - KA = 0,064  s/d  0,094 Ampere.
    3. DKE = 0,3 mm.  - KA = 0,141  s/d  0,212 Ampere.
    4. DKE = 0,4 mm.  - KA = 0,251  s/d  0,377 Ampere.
    5. DKE = 0,5 mm.  - KA = 0,390  s/d  0,588 Ampere.
    6. DKE = 0,6 mm.  - KA = 0,566  s/d  0,849 Ampere.
    7. DKE = 0,7 mm.  - KA = 0,770  s/d  1,16   Ampere.
    8. DKE = 0,8 mm.  - KA = 1,01    s/d   1,51  Ampere.
    9. DKE = 0,9 mm.  - KA = 1,27    s/d   1,91  Ampere.
    10. DKE = 1,0 mm.  - KA = 1,57    s/d   2,36  Ampere.
    11. DKE = 1,5 mm.  - KA = 3,53    s/d   5,3    Ampere.
    12. DKE = 2,0 mm.  - KA = 6,28    s/d   9,42  Ampere.
    13. DKE = 2,5 mm.  - KA = 9,82    s/d  14,73 Ampere.
    14. DKE = 3,0 mm.  - KA = 14,14  s/d   21,20 Ampere.
    15. DKE = 3,5 mm.  - KA = 19,24  s/d   28,86 Ampere.
    16. DKE = 4,0 mm.  - KA = 25,14  s/d   37,71 Ampere.

    Keterangan :

    DKE = Diameter Kawat Email. KA = Kuat Arus Listrik.

    Tuesday, February 2, 2010

    Modifikasi Speaker


    Modifikasi Saluran Mikrofon
    pada
    Speaker SANKEN Multimedia SB-1600V

    Seorang Teman membawakan sebuah Speaker Aktif Sanken yang dilengkapi dengan VCD, Tape Recorder, dan Radio, ke pangkalan Mr HB. Menurut keterangan yang punya, mikrofon nya tidak bisa berfungsi. Karena lagi sibuk melayani pasien lain, maka speaker tersebut kami sarankan agar ditinggal aja dahulu.
    Setelah ada kesempatan kami pun melakukan pengecekan, pertama-tama kami siapkan sebuah mikrofon yang masih berfungsi dengan baik, setelah di colok kan  pada tempatnya serta volume nya di setel pada posisi yang wajar, kami pun  mulai melakukan cek sound, “ tes.. satu... satu....   satu.. dua... tiga....”     hem.. betul juga suara mikrofon nya tidak bisa keluar di luod speakernya.
    Untuk beberapa saat lamanya kami berurusan dengan sejumlah sekrup yang terdapat pada penutup belakang dan  bagian samping speaker, setelah penutup belakang dilepas dan panel depan ditarik keluar, pengecekan kami lanjutkan ke bagian dalam speaker. Jalur Mic kami telusuri mulai dari soket mic, volume, Pre-Mic, dan .... aha, ini dia biang kerok nya. Ternyata setelah diperkuat oleh pre-mic sinyal suara langsung di umpan kan ke bagian input Mic1 dan Mic2 EMPEG VCD, diproses di dalam EMPEG kemudian  di keluarkan lagi lewat audio output EMPEG VCD. yeeee... Pantas aja suara mikrofon nya tidak bisa keluar  di luod speaker, jadi rupa-rupanya fungsi mikrofon bisa aktif kalau :
    1. VCD dalam posisi on.
    2. Menekan tombol Mic on pada remot

    Setelah melakukan prosedur yang benar, akhirnya suara mikrofon nya pun keluar dengan lantang pada loud speaker. Karena tidak ada masalah apa-apa, speaker di rapi kan lagi seperti semula.
    Selang beberapa hari, yang punya speaker menghubungi kami. Setelah mendengarkan penjelasan kami mengenai pokok permasalahannya, ehh... yang punya malah minta supaya speaker tersebut di modifikasi aja, agar suara micnya bisa nongol dalam posisi apa pun (maksudnya dalam posisi VCD on, atau pun tidak). Ok deh karena pelanggan adalah raja, kami pun menyanggupi meski dalam hati terbesit sedikit keraguan.


     
    Beberapa jam lamanya kami melakukan penyelidikan, setelah berkali-kali   telinga tersiksa oleh suara lengkingan suara loud speaker yang feed back dengan mikrofon, akhirnya kami temukan juga caranya. Setelah kabel yang menghubungkan output pre-mic dan EMPEG VCD kami copot, output pre-mic kami jumper langsung ke bagian input power ampilfier yang PCBnya terpisah dengan menggunakan dua buah kabel yang disesuaikan panjangnya. Karena output pre-mic sudah dibagi menjadi tiga saluran yaitu Mic1, Mic2 dan song, serta  masing-masing dilengkapi dengan resistor ukuran 1 Kilo Ohm, kami tidak memerlukan komponen tambahan lagi.

     Alhamdulillah selesai juga proyek  yang satu ini, ya... meski pun sekarang suara mirofon nya tidak dihiasi lagi dengan pantulan echo, tapi cukup lantang untuk digunakan di luar ruangan seperti yang diinginkan pemilik speaker.


    * Dibuat untuk catatan saja agar tidak lupa,  mungkin pengalaman rekan-rekan lain lebih hebat dari ini. Mohon Saran keritik, terutama dari rekan service yang sudah senior.

    Saturday, January 23, 2010

    Bedah RICE COOKER DENPOO




    Elctronic Rice Cooker DENPOO DMJ 80 A ini selain berfungsi sebagai pena nak Nasi, bisa juga digunakan untuk memasak bubur dan sop hanya dengan memindahkan sakelar yang ada di atas tuas Cooker / Warm nya. Kemampuannya inilah yang mengundang rasa penasaran kami untuk mengetahui susunan komponen yang tersembunyi dibalik Body nya yang kemilau.Setelah melakukan pembedahan selama 3 hari, akhirnya kami berhasil juga mengetahui rahasia perkakas dapur yang satu ini. Berikut data-data yang berhasil kami dapatkan, semoga bermanfaat.

    1. Skema rangakian




    2. Letak komponen-komponennya. 





    Keterangan :

    - E 2 adalah elemen pinggang seperti yang terlihat pada gambar letak komponen yang paling atas.
    - N1, N2, dan N3 adalah Neon kecil.




    Friday, January 8, 2010

    Service Menu TV Panasonic TC-14S22M


    Dari sekian banyak produk Televisi yang ada saat ini, sebagian besar mempunyai Factory Menu yang dapat digunakan untuk menyesuaikan beberapa parameter yang tidak dapat di akses baik dengan menekan pada kenop panel depan Televisi atau pun remote control, seperti : keseimbangan warna RGB, Ketinggian gambar / Vertical Size, Ke lebaran Gambar / Horizontal Size, batas ketinggian suara, dan lain sebagainya.

    Pada Televisi JADUL ( Jaman Dahulu ) parameter tersebut dapat diatur dengan mudah, cukup dengan memutar beberapa trimpot yang sudah tersedia pada PCB televisi. Seiring dengan kemajuan teknologi yang digunakan televisi yang serba praktis saat ini hal cara tersebut sudah tidak digunakan lagi, dan sebagai gantinya disediakan Menu yang dapat di akses dengan cara tertentu misalnya dengan memasukkan beberapa kode melalui remote control.

    Khusus untuk Televisi Panasonic TC-14S22M, berikut cara membukanya :

    1. Cari Titik TPE 1 dan TPE 2 dengan tulisan SERVICE di sampingnya Pada bagian Bawah PCB, letaknya Berada diantara Kaki Kenop Menu panel depan dan kaki sensor remote. Untuk memudahkan penggunaan nya sambung kan 2 titik tersebut dengan sebuah kenop ( Kita sebut saja Kenop FM ) menggunakan 2 utas kabel yang panjangnya disesuaikan sedemikian rupa agar dapat digunakan di depan Layar .





    2. Hidupkan Tipi, Tekan knop FM sebanyak 2 kali. Tekan tombol menu pada panel depan atau tombol F pada Remote Control untuk menampilkan beberapa Parameter yang akan kita senting kemudian gunakan tombol Vol + dan Vol- ( Baik di panel depan atau pun di Remote Control ) untuk mengubah level Parameter-parameter tersebut.

    3. Untuk menutup Menu Pabrik, tekan Kenop FM sekali hingga muncul tulisan MK berwarna kuning pada bagian atas sebelah kanan layar, Kemudian tekan tombol N pada remote Control.

    TIPS

    Untuk kasus RGB yang tidak normal, sebaiknya sebelum membuka Faktory Menu parameter warna / color diturunkan level nya sampai nol. Karena menurut pengalaman penulis, RGB lebih mudah diatur keseimbangan nya pada saat gambar di layar tidak berwarna / Hitam Putih.

    Tehnik ini dapat digunakan pada semua type TV Panasonic yang menggunakan

    IC program MN 152811 ZTX